Sunday, February 10, 2013

TETANGGA-AN DENGAN PAK BEYE


Bertetangga sama orang nomor satu di negeri ini ternyata banyak ceritanya. Dulu waktu Pak Beye baru mulai "booming" namanya, setiap orang di daerah Cibubur kepengen banget ketemu dan bersalaman dengannya. Syukur-syukur bisa dapat angpao. Hiii, ngarep...

Waktu Pak SBY terpilih jadi RI-1, saya pernah bertemu "fis-2-fis" (maksudnya bertemu langsung) di satu gedung pertemuan yang terdapat di dalam area sebuah komplek perumahan eksklusif di Cibubur. Kebetulan saya ada acara training dari kantor yang mengambil tempat di sana. Nah, pas istirahat makan siang, ternyata datanglah rombongan Babe Besar yang kemudian ramai memenuhi sudut-sudut gedung tersebut.

Pada saat itu saya keluar dari ruangan training dan berjalan menuju lobi gedung, eh ternyata si Babe juga sedang berjalan menuju arah berlawanan. Jadinya berpapasan deh.. Tadinya kepengen menyalam tangannya, tapi pas liat raut wajahnya yang lagi cyusss, en tanpa senyum, jadi ngeri juga. Boro-boro mo minta salam, mau nyapa aja ane udah keburu keder. Takutnya tiba-tiba entar dihadang Satpol PP, eh salah (emang pedagang PKL), maksudnya Paspampres, terus entar diborgol, terus dikandangin (emang si meong)... Lebay banget sih...

Kisah yang lain. Suatu Sabtu siang pas mau siap-siap menyebrang jalan di depan Plaza Cibubur. Di beberapa titik sepanjang dua sisi jalan sudah berjajar Pak Polisi yang sibuk dengan walkie-talkie. Wah, seru nih, pasti Babe Besar mau lewat. Karena sudah dilarang untuk bergerak, rakyat jelata termasuk ane akhirnya berdiri menunggu rombongan ditepi jalan. Benar juga, setelah jalanan sepi dari semua jenis kendaraan, terdengar bunyi sirene kebakaran, eh sirene pengawal menguing-nguing kencang... Pertama sebuah motor besar harley davidson dengan polisi berkaca mata hitam melaju kencang. Dibelakangnya,  berjarak sekian meter melaju konvoi beberapa mobil dengan lampu merah berkedap-kedip, dan tak berapa lama munculah sebuah mobil hitam dengan Pelat nomornya RI-1.

Rakyat yang berdiri di sepanjang jalan yang dilalui mobil tersebut buru-buru pada merangsek kedepan, mengatur posisi agar dapat "melihat dan terlihat" oleh Presidennya. Terdengar sorakan "Pak Beye.. Pak Beye..." sambil riuh melambaikan tangan ke arah mobil tersebut. Pas mobil mercy hitam ini melewati jalan tempat ane berdiri ternyata benar ada Babe dengan Ibu Anie di dalamnya. Keduanya juga sedang melambai-lambaikan tangan melalui kaca mobil di sebelah sisi Ibu Anie yang setengah terbuka. Keduanya memamerkan senyum manis kepada rakyat yang sedang euforia... 

Suatu waktu saya mengajak Yoel dan adik-adiknya berjalan-jalan berkendara dengan Karimun mungilku keliling Cibubur. Dari Kota Wisata kami memutar balik ke arah Cibubur. Sesaat sebelum perempatan Cikeas-Nagrak, anak-anak mengusulkan untuk melihat rumah Pak Beye. Wah, boleh juga nih, pikirku. Tapi emang boleh masuk komplek yah, kan dijaga pasukan..? Akhirnya mobil berbelok juga ke Jalan Cikeas. Beberapa puluh meter kemudian terlihatlah gerbang Komplek Puri Cikeas berdiri kokoh di kanan jalan. Mobil kubelokan lagi menuju ke dalam komplek. Yoel, Beto, dan Yosua sudah sibuk tengak-tengok, yang mana yah, yang mana nih rumahnya..? Tak berapa lama di depan kami terlihat sebuah mobil tank Barakuda, walah udah mendekat area "red zone" nih... Adrenalin mulai sedikit berpacu. Lalu terlihatlah sejumlah pasukan berseragam dengan senjata laras panjang berdiri di depan pintu masuk sebuah jalan. Anak-anak sudah pada bisik-bisik sambil menempelkan hidung mereka ke jendela mobil (aku larang buka jendela takut malah penjaganya jadi curiga, padahal mungkin ga kenapa-napa jugalah). Itu rumahnya bisik mereka... padahal ga ada rumah di dekat para penjaga itu. Rumahnya Pak Beye masih masuk lagi ke jalan yang dijaga ketat itu. Yah, kayaknya ga mungkin untuk turun, terus permisi sama pak penjaga untuk bilang cuma mau lihat rumah Babe. Emang situ siapa..? Akhirnya mobil terjalan terus hingga ketemu jalan buntu dipinggiran lapangan yang penuh semak. Putar balik, dan kami pun kembali ke jalan keluar untuk pulang ke Kranggan. Sing penting sudah menghirup udara yang sama dengan Babe...

Karena posisi rumah di Kranggan tidak terlalu jauh dari jalan raya Alternatif Cibubur, maka masih bisa mendengar suara sirene menguing-nguing. Itu pertanda Babe sedang lewat (kalau subuh pasti menuju Istana Presiden di Jakarta), atau bisa juga itu bunyi sirene pengawal mobil keluarga Pak Beye, atau tamu yang berkunjung ke Cikeas. Kalau rakyat jelata emang ada yang punya mobil bersirene..? Kecuali dia membawa mobil ambulan atau mobil pemadam kebakaran.. Tapi bunyinya gampang dibedakan kok.. Pokoknya jalan raya itu termasuk jalan VIP, lha wong yang lewat para pejabat di negeri ini.

Kemarin tanggal 9 Pebruari 2013 ada lagi cerita seru. Jadi pas pulang window shopping di Cibubur Junction, di depan McDonalds Danau Cibubur sudah berdiri beberapa polisi di beberapa sudut jalan. Wah, sabtu-sabtu, siapa nih yang mau lewat..? Mobil angkot yang biasanya bebas berhenti di jalan itu diminta untuk berhenti di tempat yang telah ditentukan, yakni dekat jalan masuk pompa bensin. Biasanya kalau week-end Sabtu-Minggu jalan itu pasti tersendat alias macet, tapi hari itu lowong banget. Mobil angkot 121 yang biasanya berjejer di pinggir jalan kali ini tidak tampak satu pun. Ketika dari kejauhan muncul satu dari arah pintu Tol Cibubur, penumpang yang sudah menunggu berebut untuk naik. Untungnya ane masih dapat satu kursi walau posisi bangku tempel yang dekat pintu. Baru aja pantat duduk dan angkot mulai melaju, terdengar bunyi sirene yang terkenal itu... Seperti sudah diberi aba-aba, seluruh penumpang menengokkan kepalanya memperhatikan barisan konvoi mobil yang melaju kencang. Mobil pertama lewat, mobil kedua lewat, tapi sampai mobil ketiga tidak ada yang berpelat RI-1. Walah, siapa neh gaya banget... Ada yang nyeletuk, oh Pak Menteri bertamu.. Busyet dah, Sabtu githu lho, hari libur, masa mesti pake konvoi panjang githu.....

Nah sampai di rumah ane buka televisi. Di Indosiar waktu itu acara infotainment siang. Ndilala, salah satu beritanya adalah mengenai Anisa Pohan yang hari ini wisuda S2 di Universitas Indonesia. Perlu anda ketahui saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, Neng, eh Mpok, eh Dik, eh Bu Anisa ini adalah mantu pertama dari Pak Beye dan Ibu Anie. Wo, kalau githu yang tadi lewat itu rombongan Mbak Anisa..? Ternyata betul saudara-saudara. Mbak Anisa itu acara wisudanya memang tidak dihadiri oleh Pak Mertua, tapi Ibu Mertua tercinta beserta suami dan anak hadir di sana. Wah, pantas aja tadi rombongan VIP, karena khan yang dikawal Ibu Negara beserta anak, mantu dan cucu tercinta...


Sekian dulu cerita rumpi ane, entar disambung lagi yah..

(Foto-foto dari berbagai sumber, courtesy google images)

No comments:

Post a Comment