Tuesday, April 23, 2013

GAYA BATU... (part 2)

Latihan 3-7: Gaya Kodok


Dengan modal pede yang sudah naik satu level (alias belum pede bener), kembali pagi-pagi ane datang ke kolam renang. Ini merupakan Sabtu ke-3. Seperti biasa rombongan ibu-ibu dari Kebon Jeruk sudah ceria dengan gaya masing-masing di dalam air. Wah keduluan lagi deh. Padahal jarak rumah cuma sepelemparan batu dibandingkan mereka. Gapapalah, yang penting niat dan semangatnya ga ketinggalan dari mereka...

Kalau pada sesi 1 dan 2 yang lalu, ane fokus pada latihan bernafas dan belajar mengapung, untuk sesi ke-3 sudah mulai mencoba untuk berenang dengan menggunakan gaya katak. Sesuai panduan, gaya kodok merupakan gaya yang paling mudah dibandingkan gaya bebas apalagi gaya kupu-kupu. Untuk gaya kodok ini, badan harus lurus di dalam air, kemudian kaki digerakkan seperti kodok berenang, pada saat kaki merapat, giliran tangan dikibaskan lebar-lebar seperti dayung mengayuh, lalu pada saat tangan merapat di bawah dada, inilah giliran kepala muncul ke permukaan air untuk mengambil nafas dengan mulut,  dan pada saat itulah badan bergerak maju. Gampang...? Kodok emang jago, kecebong juga, tapi ane tidak... 

Percobaan pertama, setelah badan meluncur, kaki mulai menendang air, setelah itu tangan dibuka lebar-lebar untuk mendayung, namun badan ga maju-maju. Kehabisan nafas, terpaksa berdiri di lantai kolam.    Pada percobaan kedua, kaki dan tangan kok malah bergerak sama-sama. Kacau dah, gagal lagi... Jantung dan paru-paru sudah megap-megap karena teknik bernafasnya juga belum mumpuni. Ternyata gaya katak itu cuma gampang dikhayalin atau dilihat, tapi pas dicoba susyaaahnya ampyunn deh kaka...  

Ternyata diam-diam aktifitas ane diperhatikan oleh ibu-ibu itu. Salah seorang langsung memberi komentar, "badannya belum lurus, mangkanya ga maju-maju..." Woalah, benar juga sih pengamatan mereka. Tapi (sekali lagi) memang lebih gampang membaca teori daripada prakteknya. Waktu kepala dan tubuh berada di bawah air, otak sih sudah menyuruh tangan dan kaki untuk bergerak sesuai "gaya kodok berenang", namun apa daya walau keduanya sudah bergerak, tapi yang muncul malah gaya anak kodok.

Kalau dipikir-pikir ironis juga, anjing aja bisa berenang walau ga pernah latihan, kucing yang kecebur masih bisa mengapung di air, kok ane yang otak dan kemampuannya jauh di atas mereka, bisa k.o. sih... Artinya apa nih...? :-(

Sampai latihan ke-6, belum ada kemajuan yang berarti. Namun untunglah semangat untuk berjuang menaklukan air makin tebal. Walau pernah juga timbul rasa putus asa dan malas, tapi akhirnya bisa dikalahkan karena melihat foto-foto pemandangan bawah laut yang menakjubkan. 

Akhirnya pada latihan ke-7, setelah dari rumah bertekad untuk berenang lebih baik, akhirnya badan sudah mau bergerak maju diair. Horeee.... Berhasil, berhasil, berhasil... Sebetulnya jarak majunya masih standar sih, kalau biasanya cuma sampai papan No.2, hari ini sudah bergerak sampai papan No.4.. Lumayan khan, kenaikan 100% jaraknya.... He he he he, walau kalau dihitung sebetulnya cuma maju 8 meter dari pinggiran kolam... 

Foto-foto yang membakar tekad dan semangat:







Latihan 8-9: Hasil dari perjuangan

Senang juga sih kalau melihat hasil kegigihan berlatih sampai 7 minggu ini. Karena ada juga dari tim ibu-ibu itu sampai ane bisa mengapung dan maju di air, dia bisanya cuma cipak cipuk air aja... :-). Yah, tapi semangat bermain airnya tetap mesti ditiru... Keep on the spirit, bu...

Nah, pada Latihan ke-8 sudah bisa berenang dengan gaya bebas, tapi gaya kodok masih ngok ngok ngok... Pada latihan ke-9, gaya kodok sudah lebih lihay, alias sudah bisa bergerak maju hingga papan No.8 alias dari tangga di ujung kiri ke tangga di ujung kanan... Nafas...? Masih ngos-ngosan dan sekali-kali masihlah ketelan air kolam...

Benar juga celetuk seorang ibu, memang harus ada tekad kuat untuk mau berlatih keras. Apalagi faktor umur sangat berpengaruh terhadap teknik bernafas dan kelicahan tubuh untuk bergerak di dalam air. Tekad ane sudah bulat, masih ada waktu latihan sebanyak 6X lagi sebelum perjalanan di bulan Juni nanti dilaksanakan.

Yang makin membuatku bersemangat adalah banyak sekali orang-orang yang dengan senang hati memberikan tips dan petunjuk yang berguna. Bahkan tanpa ragu mencontohkan gerakan yang benar di dalam air. Dan rata-rata mereka memang sudah jago berenang. Gaya bebas, gaya katak, gaya kupu-kupu, monggo... Terima kasih yah Bapak, Ibu, Mas dan Mbak semua... :))


Fyi, saking semangatnya peralatan untuk snorkeling sudah lengkap dimiliki lho. Paket itu terdiri dari fin (kaki katak yang terbuat dari fiber), masker/google dan pipa snorkel dan dibeli pada saat pameran Deep & Extreme tanggal 6 April kemaren. Baju pelampung (life vest) dibeli Sabtu kemaren langsung dari distributor di Pluit sono. Memang ga murah sih, namun mengingat perjalananan panjang, ga seru juga kalau setiap kali harus menyewa. Khan keren dilihat turis lain bawa peralatan sendiri. Modal nih ye... :-) Paling yang manyun para penyewa peralatan, ga dapat rejeki dari ane.


Kita lihat saja bagaimana hasil latihan selama beberapa bulan ini. Mudah-mudahan wisata airnya benar-benar sesuai harapan. Dan ane berhasil untuk melakukan satu lagi tantangan hidup yang ekstrim, yaitu menikmati air laut dan pemandangan dalam air dengan lebih josss....

(Cerita perjalanan wisata laut di Sulawesi dapat dibaca nanti pada blog: travelacakadut.blogspot.com yang bakal ditulis pada Juli 2013).


(Foto-foto dari berbagai sumber, courtesy google images)

Ditulis tgl. 23 April 2013.

No comments:

Post a Comment